Rabu, 04 April 2012

Focus terhadap abnormal manusia.

Apa si prilaku abnormal dan normal itu ?? saya akan menjelaskannya sedikit tentang prilaku ini . kedua prilaku ini sangat bersangkut paut deagn psikologi . di mana prilaku ini merupakan prilaku yang di lakukan oleh seseorang dengan sewajarnnya atau tidak samsekali atau tidak wajar ( gila) . prilaku yang seharusnnya dilakukan oleh orang dengan wajar dan prilaku yang seharusnnya di lakukan secara baik . denger prilaku abnormal dan normal banyak bangat penjelasanya tapi saya akan menyingkatnnya lebih sedit dan pemahaman yang cukup banyak . lansung cek aja !!
Didalam psikologi sering kita mendengar istilah normal dan abnormal. Seringkali orang mengatakan normal sama dengan sehat (healt). Tetapi sangat berbeda sekali penggunaan kedua struktur kata ini didalam dunia psikologi. Sehat mengandung pengertian keadaan yang sempurna secara biopsikososial, lebih sekedar terbebas dari penyakitataukecacatan

Definisi normal.
Perilaku yang wajar, yang semua orang lakukan karena sudah semestinya adan seharusnya dilakukan. Normal juga dapat di katakan sebagai prilaku yang sehat . prilaku ayng seharusnnya di lakukan oleh orang dengan baik dan sewajrnnya.
Definsi Abormal.
Perilaku yang tidak wajar (menyimpang) atau sesuatu yang tidak seharusnya atas semestinyaa. Atau dapat di katakan sebagai prilaku yang mengalami gangguan kejiwaan pada orang yang tidak berprilaku sepatasnnya .
Perilaku Abormal
Berarti inner personality (kepribadian seseorang) dan penampilan luar (performance = tampilan luar) atau bisa kedua-duanya. Jadi kalau kita menggunakan inner personality tetapi kadang kita menggunakan perilaku dari luar maka bisa disebut orang yang abnormal.
Beberapa penyebab faktor prilaku abnormal
Konflik : baik antar keluarga, teman, komunitas, dll yang terlalu berat, dan penekanan yang berlebihan akan menyebabkan orang bisa menjadi abnormal.
Ekonomi : kekurangan dan kelebihan dari segi materi akan menyebabkan orang bisa menjadi abnormal.
Permasalahan yang tidak diselesaikan, lalu ditumpuk juga akan menyebabkan orang bisa menjadi abnormal. Dalam pandangan psikologi, untuk menjelaskan apakah seorang individu menunjukkan perilaku abnormal dapat dilihat dari tiga kriteria berikut:
1. Kriteria Statistik
Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila menunjukkan karakteristik perilaku yang yang tidak lazim alias menyimpang secara signifikan dari rata-rata, Dilihat dalam kurve distribusi normal (kurve Bell), jika seorang individu yang menunjukkan karakteristik perilaku berada pada wilayah ekstrem kiri (-) maupun kanan (+), melampaui nilai dua simpangan baku, bisa digolongkan ke dalam perilaku abnormal.
2. Kriteria Norma
Perilaku individu banyak ditentukan oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, – ekspektasi kultural tentang benar-salah suatu tindakan, yang bersumber dari ajaran agama maupun kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat , misalkan dalam berpakaian, berbicara, bergaul, dan berbagai kehidupan lainnya. Apabila seorang individu kerapkali menunjukkan perilaku yang melanggar terhadap aturan tak tertulis ini bisa dianggap sebagai bentuk perilaku abnormal.
3. Kriteria Patologis
Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila berdasarkan pertimbangan dan pemeriksaan psikologis dari ahli menunjukkan adanya kelainan atau gangguan mental (mental disorder), seperti: psikophat, psikotik, skizoprenia, psikoneurotik dan berbagai bentuk kelainan psikologis lainnya.
Kriteria yang pertama (statististik) dan kedua (norma) pada dasarnya bisa dideteksi oleh orang awam, tetapi kriteria yang ketiga (patologis) hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar memiliki keahlian di bidangnya, misalnya oleh psikolog atau psikiater.
And than, I will explain normal and abnormal human..
Orang normal adalah orang yang apabila mengalami gangguan jiwa, maka ia menyadari bahwa jiwanya sedang terganggu. Orang gila tidak bisa berfikir mengenai dirinya, sedangkan orang yang terganggu kejiwaanya justru selalu berfikir dan bertanya mengapa aku begini. Orang yang abnormal bukan berati orang gila. Tergantung dari sudut mana kita memandang, orang yang abnormal biasanya adalah orang yang memiliki kelebihan atau kekurangan dari apa yang orang normal miliki.
Misalnya rata orang normal memiliki IQ 120, lalu apabila ada orang yang memiliki IQ 140. Apa dia disebut orang abnormal? Jawabannya iya, tetapi apa keabnormalannya negative? Jawabannya tidak. Lalu bagaimana dengan kasus lainnya, misalnya ada orang yang keluar dari rumah tidak berpakaian, apa orang itu disebut normal? Jawabannya tidak, tetapi apa keabnormalannnya negative? Jawabannya iya.
Normal dan tidak normalnnya seseorang bisa berarti positif dan negative, jadi tergantung apa dan bagaimana keabnormalan tersebut berdampak. Jika keabnormalan itu positif bukankah akan lebih baik. Tetapi jika negative, rubah dan perbaiki.
Ada sebuah aturan hidup orang normal yang terkenal tetapi tidak diketahui penulisnya:
Jika kamu membukannya, tutuplah.
Jika kamu menghidupkannya, matikanlah.
Jika kamu membuka kuncinya, kuncilah.
Jika kamu merusaknya, akuilah dan perbaikilah.
Jadi normal atau abnormalnnya seseorang bukan hanya diri kita yang menilai tetapi orang lain pun ikut menilai. Sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya bisa menjadikan suatu penilaian keabnormalan seseorang dan sebaliknya.
Pendekatan Medis pada Gangguan Mental
• Sejak 2 abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan pandangan yang cukup dominan.
• Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental, menemukan penyebabnya, ciri-cirinya dan mengembangkan metode treatment yang tepat.
• Anggapan dokter adalah bahwa setiap terjadi perilaku yang patologis merupakan penyakit susunan saraf. Penelitian dalam hal ini sudah banyak dilakukan.
• Tradisi psikiatri medis paling terwakili oleh Emil Kraepelin (1855 – 1926). Ia mencoba mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental.
• Kraepelin melabel 2 penyakit mental parah yang paling umum yakni dementia praecox (sekarang lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia, dari istilah Eugen Bleuler) dan manic-depressive psychosis.


DAFTAR PUSTAKA

Sutardjo A. Wiramihardja. 2010. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama.
Alloy Acocella Bootzin. 1996. Abnormal Pychology. United State Of America : McGra-Hill

Tidak ada komentar:

Posting Komentar